Salesforce Indonesia bulan lalu di Jakarta membagikan lima tren AI (artificial intelligence) sektor BFSI (banking, financial services, and insurance) di tanah air. Kelima tren ini merupakan pandangan Salesforce dan perihal pemanfaatan agentic AI yang bisa meningkatkan nilai dari sektor BFSI di Indonesia. Dengan agentic AI seperti Salesforce Agentforce, para perusahaan bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas dus bisa meningkatkan bisnis dan nilai. Begitu pula halnya dengan para perusahaan sektor BFSI.
Salesforce menambahkan bahwa sektor BFSI di tanah air bertumbuh. Bahkan, Salesforce menegaskan, untuk ASEAN, pasar BFSI di Indonesia adalah cukup besar dan sangat menjanjikan. Masyarakat kelas menengah yang berkembang, urbanisasi yang terus berlangsung, dan ekonomi yang bertumbuh mendorong hal ini. Begitu pula hadirnya berbagai investasi. Namun, tetap terdapat sejumlah tantangan seperti kesenjangan infrastruktur dan kurangnya akses terhadap layanan finansial. Salesforce meyakini teknologi digital dan inovasi, seperti pemanfaatan agentic AI, bisa menjadi jawaban.
“Kita melihat bahwa inklusivitas finansial, itu masih belum merata di Indonesia. Karena itu untuk bisa mencapai potensi yang maksimal dengan banyaknya investasi, bagaimana caranya, kita itu bisa memaksimalkan itu dan memberikan return yang juga memang diharapkan. Jadi, kami yakin bahwa ada lima tren AI yang bisa membantu untuk sektor ini. Jadi menurut McKinsey, bahwa dengan menggunakan AI, sebenarnya AI itu bisa meningkatkan value untuk si BFSI ini [global] sekitar $1 triliun per tahun,” jelas Bunga Sugiarto (Regional Director, Salesforce Indonesia).
Sekadar informasi, mengutip Salesforce, agentic AI adalah teknologi yang menenagai agen-agen AI sehingga mereka bisa bertindak secara otonom tanpa pengawasan manusia. Salesforce Agentforce adalah agentic AI. Seperti yang disampaikan di sini, Salesforce Agentforce merupakan sekumpulan autonomous AI agent (sekumpulan agen AI yang otonom). Salesforce Agentforce tidak hanya menawarkan sejumlah autonomous AI agent siap pakai, melainkan juga membolehkan suatu perusahaan membangun autonomous AI agent-nya sendiri dengan mudah.
Sebagai sekumpulan autonomous AI agent, Salesforce menyatakan Agentforce bisa mengambil data yang tepat sesuai kebutuhan setiap tugas, membangun rencana-rencana aksi untuk masing-masing tugas, mengevaluasi rencana-rencana itu, melakukan penyempurnaan bila perlu, dan mengeksekusinya secara otonom tanpa intervensi manusia sesuai tujuan yang diinginkan. Salesforce Agentforce pun bisa belajar dari hasil-hasil eksekusi dan melakukan adaptasi dus menjadi lebih baik. Namun, semuanya sesuai batasan-batasan yang ditetapkan.
Bisa dibilang, agen-agen dari Salesforce Agentforce merupakan tenaga kerja digital. Dengannya, para perusahaan bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Mereka misalnya bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berulang dan membosankan dengan lebih mumpuni, serta sejalan dengan itu, membebaskan tenaga kerja manusia mengerjakan aneka pekerjaan lain yang lebih bernilai. Begitu pula sewajarnya dengan agen-agen AI yang otonom secara keseluruhan: agentic AI.
Selain membagikan lima tren AI sektor BFSI di tanah air, Salesforce juga mendemonstrasikan salah satu contoh skenario penggunaan Agentforce. Salesforce mendemonstrasikan pemanfaatan Agentforce pada layanan pelanggan. Sebelumnya, seperti yang diberitakan di sini, Salesforce pada Agentforce World Tour Jakarta mendemonstrasikan pula sejumlah contoh skenario penggunaan Agentforce yang salah satunya adalah layanan pelanggan. Adapun kelima tren AI sektor BFSI di Indonesia ala Salesforce adalah seperti berikut ini.