BCA (PT Bank Central Asia Tbk) telah menyelenggarakan BCA Data Conference 2025 di Jakarta pada hari Selasa lalu. BCA menyampaikan melalui rilis BCA Data Conference 2025 merupakan wujud komitmennya dalam meningkatkan kesiapan industri lintas sektor dalam menyikapi kemajuan teknologi AI (artificial intelligence), termasuk memanfaatkannya. Mengambil tema “Ignite the Future with AI”, konferensi yang digelar untuk pertama kali ini menghadirkan beragam topik tentang AI, seperti etika, dan dihadiri sekitar 400 nasabah.
“BCA Data Conference 2025 dengan tema ‘Ignite the Future with AI’ mempertemukan berbagai pemikiran, pengalaman, dan visi strategis melalui diskusi, sharing session, serta pemaparan yang inspiratif. Kita melihat bagaimana artificial intelligence telah memberikan dampak nyata dan membuka berbagai peluang di berbagai industri, sekaligus membawa tantangan yang perlu dengan cermat dan bijak kita siasati,” kata Hendra Lembong (Presiden Direktur BCA).
“BCA Data Conference 2025 diharapkan tidak hanya memperkenalkan potensi dan penerapan AI dalam dunia bisnis, tetapi juga secara khusus mengangkat isu penting terkait AI Governance, yaitu etika, regulasi, dan kebijakan yang menjadi fondasi bagi penggunaan AI yang bertanggung jawab. Semoga acara ini menjadi awal dari langkah besar yang akan kita ambil bersama dalam menjawab tantangan di era digital saat ini,” sebut Armand Wahyudi Hartono (Wakil Presiden Direktur BCA).
BCA Data Conference 2025 menghadirkan berbagai topik, mulai dari strategi implementasi solusi AI, perkembangan regulasi dan aspek legal penggunaan AI di Indonesia, sampai pendekatan perusahaan dalam membangun solusi AI yang bertanggung jawab, etis dan transparan. Topik-topik tersebut dibawakan oleh para pakar dan praktisi dari sektor publik maupun swasta, begitu pula sejumlah praktisi internal BCA.
Beberapa pakar dan praktisi dari sektor publik maupun swasta yang menjadi pembicara adalah Aju Widya Sari (Direktur Kecerdasan Artifisial dan Ekosistem Teknologi Baru Kementerian Komunikasi dan Digital RI), Arifin Iskandar (Head of SEA Google Cloud Data Analytics Specialist), Panji Wasmana (Technology Director Microsoft Indonesia), serta Sudarto Unsurlany (Digitalization Head Petrosea).
Sementara itu, sejumlah praktisi internal BCA yang menjadi pembicara di antaranya adalah Adhitya Bhaswara (VP of Data Management BCA), Suwandi (VP of Data Management BCA), dan Timotius Nico (AVP of Data Management BCA).
BCA menambahkan bahwa dirinya secara proaktif mendorong pemanfaatan AI beretika dan patuh regulasi: pemanfaatan AI yang sejalan dengan prinsip etika dan kepatuhan terhadap regulasi. BCA pun menyebutkan teknologi AI telah diterapkan dalam berbagai aspek operasional, seperti pengelolaan pengisian ulang ATM dan CRM, prediksi kebutuhan stok EDC dan thermal paper, serta deteksi potensi fraud.
BCA mengeklaim juga memiliki inovasi-inovasi AI lain, seperti DIVA (Digital Valuation for Collateral Appraisal), VIRA (Virtual Assistant Chat Banking BCA ), dan fasilitas biometrik di aplikasi myBCA. DIVA memanfaatkan ML (machine learning) untuk menilai nilai agunan secara real-time, VIRA menggunakan NLP (natural language processing) untuk memahami bahasa sehari-hari nasabah, sedangkan fasilitas biometrik di aplikasi myBCA menggunakan AI untuk proses verifikasi pembukaan rekening digital.