Kehadiran kendaraan listrik (electric vehicle—EV) telah membawa revolusi dalam industri otomotif, mengubah fokus ke arah keberlanjutan dan pengurangan jejak karbon. Salah satu elemen kunci dari transformasi ini adalah jaringan pengisi daya yang makin kompleks, sebuah infrastruktur vital yang menentukan kepraktisan dan kenyamanan dalam menggunakan kendaraan listrik. Untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik, memahami berbagai jenis dan fungsi pengisi daya menjadi langkah yang sangat penting.
Pengisi daya kendaraan listrik hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari solusi berbasis rumah hingga stasiun pengisian daya umum berkecepatan tinggi yang ditempatkan strategis di sepanjang jalan tol atau pusat kota. Pengisi daya Level 1, yang menggunakan stopkontak rumah tangga standar di sejumlah negara (120 V), menawarkan solusi sederhana untuk pengisian daya dalam satu malam. Sementara itu, pengisi daya Level 2 (240 V) menjadi pilihan favorit untuk pengisian lebih cepat di rumah maupun tempat kerja, karena mampu mengurangi waktu pengisian secara signifikan. Solusi berbasis rumah ini memberikan kenyamanan dalam rutinitas harian, memastikan kendaraan listrik selalu siap digunakan untuk perjalanan rutin.
Di sisi lain, infrastruktur pengisian daya umum menjadi berperan penting bagi adopsi kendaraan listrik yang lebih luas. Pengisi daya Level 2 di tempat umum, seperti mal dan area parkir kantor, menawarkan kecepatan pengisian daya yang lebih cepat. Untuk perjalanan jarak jauh, stasiun pengisian cepat DC, yang sering ditemui di jalan tol, memungkinkan pengisian daya langsung ke baterai kendaraan listrik, sehingga meminimalkan pemberhentian untuk pengisian daya.
Seiring perkembangan teknologi, stasiun pengisian daya ultracepat dengan daya keluaran hingga 350 kW mulai banyak bermunculan, menawarkan pengisian yang lebih cepat dan efisien. Tak hanya itu, inovasi seperti pengisian daya nirkabel berbasis induksi, stasiun penukaran baterai, hingga pengisian daya bertenaga surya mulai dilirik sebagai solusi masa depan. Kehadiran teknologi ini menjanjikan pengalaman pengisian daya yang mulus sekaligus berkontribusi pada efisiensi dan keberlanjutan penggunaan kendaraan listrik.
Sistem Pengisian Daya Rumahan: Level 1 dan Level 2
Mayoritas pemilik kendaraan listrik, termasuk kendaraan hibrida, memilih untuk mengisi daya di rumah saat malam hari menggunakan pengisi daya Level 1 atau Level 2. Pengisi daya Level 1, yang memanfaatkan stopkontak AC 120 V menjadi pilihan dasar di sejumlah negara. Sebagian besar produsen EV sudah menyediakan kabel kompatibel (dengan konektor J1772) saat pembelian kendaraan, sehingga tidak memerlukan peralatan tambahan. Biasanya, pengisian menggunakan Level 1 membutuhkan waktu 8 jam untuk mengisi ulang sekitar 40 mil jangkauan kendaraan, tergantung pada kondisi cuaca dan jalan.
Sementara itu, pengisi daya Level 2 menggunakan layanan listrik AC 240 V (rumahan) atau 208 V (komersial). Karena mayoritas rumah di Indonesia sudah mendukung tegangan mendekati 240 V, Level 2 menjadi opsi favorit untuk pengisian daya semalaman. Selain di rumah, peralatan Level 2 juga tersedia di tempat kerja dan stasiun umum, yang beroperasi pada arus listrik hingga 80 A. Dengan daya keluaran hingga 7,2 kW, pengisi daya Level 2 dapat memberikan jangkauan sekitar 25 mil hanya dalam satu jam pengisian.
Baik Level 1 maupun Level 2 dilengkapi dengan peranti keras canggih untuk memastikan pengisian daya yang aman dan efisien. Peranti keras seperti mikrokontroler (microcontroller unit—MCU), sistem manajemen daya, sensor suhu, hingga fitur keamanan seperti pemutusan darurat menjadi elemen penting dalam sistem ini. Selain itu, perangkat tambahan seperti regulator DC-DC dan sumber daya cadangan memastikan pasokan daya tetap stabil selama proses pengisian.

