Terdapat Sejumlah Tantangan
Adapun tantangan, terdapat sejumlah tantangan yang dikemukan Metrodata dan empat perusahaan TIK lain pada konferensi pers Metrodata Solution Day 2025. Tiga yang paling mengemuka adalah perihal data, keamanan siber (cyber security), dan tata kelola (governance).
Sebagai fondasi dari AI, data yang diberikan dan diproses ke dan oleh suatu AI haruslah baik agar AI tersebut memberikan hasil yang baik pula. Jika data yang diberikan tidak lengkap, tidak baik; hasil dari AI yang dimaksud bisa tidak akurat, tidak baik. Dengan kata lain, para perusahaan perlu untuk memberikan data yang baik ke agentic AI yang diadopsi. Sebagian pihak memang mengatakan AI sebagai data plus komputasi.
Tantangan perihal data ini antara lain banyak dan beragamnya data, termasuk data legacy, suatu perusahaan yang tak jarang juga tersebar tempat penyimpanannya untuk dijadikan fondasi dari aplikasi agentic AI-nya. Selain itu, para perusahaan pun tidak bisa berlama-lama untuk mengadopsi agentic AI. Dengan aneka kelebihannya, suatu perusahaan yang belum mengadopsi agentic AI bisa kalah bersaing dari para kompetitornya yang telah mengadopsi agentic AI. Metrodata bersama mitranya mengeklaim bisa menjawab tantangan ini.
“Kalau misalnya AI-nya itu tidak di-support dengan performance yang tinggi, dan juga kemampuan untuk data yang bermacam-macam modelnya, itu nanti akhirnya tetap performance itu gak akan bisa dicapai,” kata Christin Nataly (Enterprise Sales Director, APAC, SingleStore). Makanya dengan adanya SingleStore, kita itu bisa membantu customer sebagai layer, foundation layer yang sangat ini ya, sangat open, yang bisa ambil data dari data sumber mana pun, dari transaksi data, analitik data, atau kita bilang data warehouse, atau data lake.”
“Jadi ibaratnya kalau saat ini problem yang paling besar adalah banyak, banyaknya legacy system di customer kita, di mana kita mau membangun AI ini, kita harus melewati legacy system. Nah, dengan adanya Confluence kita dapat membuat, membuat atau me, mengalirkan data dari legacy system melalui connector prebuilt dari Confluence, dan langsung dapat ditransformasi dan diproses secara real-time sehingga data tersebut matang dan mampu untuk memenuhi kebutuhan AI yang ada,” sebut Jemmy Ang (Regional Director, Confluent Indonesia).
Sementara keamanan siber, ancaman keamanan siber masa kini yang tinggi tentunya menjadi tantangan keamanan siber bagi sistem TIK pada umumnya, termasuk agentic AI. Pasalnya, insiden keamanan siber seperti serangan siber bisa mengganggu agentic AI dalam melakukan fungsinya dengan benar. Begitu pula dengan insiden keamanan siber yang memodifikasi data yang menjadi fondasi dari agentic AI: hasil agentic AI menjadi tidak baik. Para perusahaan perlu untuk memiliki keamanan siber yang mumpuni untuk menjaga agentic AI yang diadopsi.
Adapun tata kelola yang merujuk pada aneka kebijakan, prosedur, dan pertimbangan etika dalam pengembangan, penerapan, dan pemeliharaan agentic AI untuk memastikannya aman, memenuhi regulasi, dan etis; tantanganya antara lain adalah dalam memastikan para perusahaan yang mengadopsi agentic AI memiliki tata kelola yang benar. Bagaimana para perusahaan bisa memastikan agentic AI yang diadopsi adalah aman, sesuai regulasi, dan etis. Metrodata bersama mitranya juga mengeklaim bisa menjawab kedua tantangan ini.
“Semakin bertambahnya otonomi AI … semakin kompleks juga infrastruktur yang harus dipikirkan oleh customer kita. Nah, kita Red Hat, kita menyediakan sebuah platform kepada customer kita untuk menjalankan agentic AI solusi mereka secara aman dan juga mengikuti tata kelola governance yang tidak boleh ter-compromise kita bilangnya. Nah, dengan itu mudah-mudahan kita menyediakan tools yang memang sangat-sangat cepat secara inovasinya dan sesuai dengan kebutuhan pasar,” jelas Vony Tjiu (Country Manager, Indonesia, Red Hat).
“Nah, di endpoint sendiri kita, kita percaya itu juga sangat penting, ya karena kayak misalnya device itu ada inputnya, ya pada saat kita input, ya seperti di HP kita punya namanya security Wolf, di mana itu bisa memproteksi dari chip sampai ke cloud base, gitu ya, untuk serangan-serangan security yang berbahaya,” ucap Juliana Cen (Managing Director, HP Indonesia). “Kemudian juga dari output-nya tadi, misal pada saat kita melakukan pencetakan, ya kan, kita juga men, metatakelolakan, mengelola bagaimana output itu bisa dikelola dengan baik juga dan secure misalnya dengan adanya penerapan zero trust.”
