Pintarnya hari ini via rilis mengumumkan berhasil memeroleh pendanaan Seri A dengan nilai US$16,7 juta. Pendanaan Seri A ini dipimpin oleh Square Peg plus partisipasi dari investor sebelumnya Vertex Ventures Southeast Asia & India serta East Ventures. Pintarnya menyebutkan pendanaan baru ini akan ditujukan untuk meningkatkan kapabilitas platform dan memperluas akses layanan keuangan secara nasional. Harapannya, para pengguna akan lebih mudah memanfaatkan berbagai layanan keuangan dari para mitra ekosistem.
Pintarnya menjelaskan dirinya sebagai platform pekerjaan terdepan di Indonesia dengan ekosistem layanan keuangan terintegrasi. Pintranya berdiri pada tahun 2022 dan memulai perjalanannya sebagai platform pekerjaan yang menyediakan lowongan kerja terfilter dengan pencocokan berbasis AI (artificial intelligence) dan pembuatan CV untuk pencari kerja di Indonesia. Pintarnya didirikan oleh Nelly Nurmalasari, Henry Hendrawan, dan Ghirish Pokardas.
“Proses pencarian kerja masih menjadi tantangan besar bagi pencari kerja dan pemberi kerja di Indonesia,” ujar Henry Hendrawan. “Kami menggunakan teknologi untuk menyederhanakan proses pencarian kerja, termasuk pembuatan CV dengan bantuan AI, rekomendasi pekerjaan, serta fitur auto-apply pada kesempatan kerja yang relevan. Pengguna juga dapat meningkatkan keterampilan melalui kelas edukasi karier ringkas dan mudah dipelajari. Bagi pemberi kerja, kami mempermudah penyaringan kandidat melalui sistem peringkat otomatis serta komunikasi instan di aplikasi. Hingga saat ini, platform kami telah berhasil memfasilitasi lebih dari 8 juta penempatan kerja sejak 2022.”
Pintarnya menambahkan bahwa dirinya kini telah berkembang menjadi ekosistem komprehensif yang melayani lebih dari 10 juta pengguna dan 40.000 pemberi kerja dengan lebih dari 100.000 lowongan pekerjaan. Pintarnya juga bermitra dengan pemberi pinjaman digital maupun tradisional untuk menyediakan tidak hanya layanan pekerjaan, melainkan juga akses ke layanan keuangan.
“Langkah selanjutnya adalah membantu pengguna kami dalam akses keuangan. Dalam perjalanan membangun layanan pekerjaan, kami memahami bahwa pengguna membutuhkan lebih dari sekadar pekerjaan—mereka juga membutuhkan akses ke layanan keuangan yang tidak dapat diberikan oleh bank tradisional. Bagi jutaan pekerja Indonesia dengan pendapatan tidak tetap dan akses layanan perbankan terbatas, model credit scoring menjadi kurang efektif, sehingga pinjaman digital tanpa jaminan bagi segmen ini berisiko tinggi. Kami menjawab kebutuhan ini dengan bermitra bersama pemberi pinjaman berbasis aset untuk menawarkan pinjaman dengan jaminan seperti emas, elektronik, atau kendaraan bermotor,” tambah Henry.
Melalui jaringan mitra keuangan Pintarnya, lebih dari 200.000 pengguna telah berhasil mengakses kredit untuk memenuhi kebutuhan mendesak, termasuk biaya kesehatan, uang sekolah, dan modal usaha kecil. Seperti telah disampaikan, pendanaan baru yang diterima akan mendukung Pintarnya dalam meningkatkan kapabilitas platform dan memperluas akses layanan keuangan secara nasional, akan memudahkan para pengguna memanfaatkan berbagai layanan keuangan yang ditawarkan mitra-mitra ekosistem.