Melalui rangkaian pendampingan yang intensif dan aplikatif, para peserta tidak sekadar diperkenalkan pada sejumlah teknologi, melainkan didorong untuk menguasai teknologi-teknologi tersebut. Para peserta didorong untuk menguasai sejumlah teknologi sebagai alat-alat transformasi untuk meningkatkan produktivitas, memperluas pasar, dan menumbuhkan kepercayaan diri sebagai pelaku usaha yang tangguh dan mandiri.
SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 juga memperluas dampaknya ke seluruh penjuru negeri dengan menjangkau peserta dari tiga wilayah utama: Area 1 (Sumatera, Kalimantan, dan Jawa, kecuali Jakarta), Area 2 (Sulawesi, Bali, NTT, NTB, Ambon, Papua), dan Area 3 (Jabodetabek). Dengan latar belakang usaha yang beragam, mulai dari kuliner, kerajinan, kecantikan, pertanian, sampai teknologi, para peserta diklaim membuktikan bahwa perempuan Indonesia siap naik kelas dan memimpin transformasi ekonomi.
“Kalau kita hari ini hadir dalam seremoni penganugerahan pemenang program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025, saya memandang bahwa yang dilakukan DANA ini adalah contoh yang luar biasa,” kata Adi Budiarso (Direktur Pengembangan Perbankan, Pasar Keuangan dan Pembiayaan Lainnya, Kementerian Keuangan Republik Indonesia). Yang dikerjakan DANA dengan kolaborasi beberapa partner, termasuk Ant International, ini adalah sebuah ikhtiar dari aspirasi yang besar sekali ya, dari visi yang luar biasa besar ya, menjangkau UMKM … supaya go digital.”
“Nah, studi dari Visa menunjukkan bahwa saat ini masih 12% UMKM di Indonesia yang telah mengadopsi teknologi digital secara efektif, dan sebanyak 54% UMKM yang dipimpin oleh perempuan mengalami pertumbuhan pendapatan dengan adopsi pembayaran digital,” ucap Rony Ukurta Barus (Kepala Direktorat Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan). “Tentunya ini menjadi sebuah apresiasi kita bersama kepada DANA dalam membuka peluang transformasi digital pada UMKM perempuan melalui modul pelatihan pemanfaatan teknologi dan penggunaan AI dalam pengembangan bisnis.”

Para Pemenang
Selain dibagi ke dalam tiga wilayah utama, SisBerdaya 2025 juga dibagi ke dalam dua ukuran usaha, yakni Ultra-mikro dan Mikro. Sementara itu, DisBerdaya 2025 tidak dibagi ke dalam sejumlah wilayah maupun ukuran usaha. DisBerdaya 2025 hanya memiliki satu kategori. Terdapat enam pemenang (juara pertama) SisBerdaya 2025 dan satu pemenang DisBerdaya 2025.
Berikut ini adalah para pemenang, ketujuh pemenang, SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 seperti yang diumumkan oleh DANA dan Ant International.
- SisBerdaya 2025 Ultra-mikro Area 1: Novita Wisudawati (Rendang Ikan Pak Ombak)
- SisBerdaya 2025 Ultra-mikro Area 2: Gek Nanda Putri Dana Asih (By Ash Jewelry)
- SisBerdaya 2025 Ultra-mikro Area 3: Bella Citra Ananda (Bonpy)
- SisBerdaya 2025 Mikro Area 1: Iis Sadiyah (Alfazza Farm)
- SisBerdaya 2025 Mikro Area 2: Nurlaela, S. Sos (Cantika Sabbena)
- SisBerdaya 2025 Mikro Area 3: Rokaesih (PT Kienko Kreatif Indonesia/Kienko)
- DisBerdaya 2025: Dewi Winarti Roro Shanti
“Sebelum ikut SisBerdaya, saya hanya menjual produk ke tetangga sekitar, tanpa tahu cara memasarkan secara online. Selama pelatihan, saya belajar banyak hal, mulai dari digital marketing, pencatatan keuangan, hingga membuat konten yang menarik. Para peserta pun juga dibekali dengan dasar-dasar memanfaatkan AI dalam strategi marketing,” jelas Iis Sadiyah (pemilik Alfazza Farm).
“Sekarang saya bisa memasarkan produk lewat media sosial dan marketplace, bisnis saya pun berkembang dan pesanan semakin banyak. Yang paling penting, saya jadi lebih percaya diri menjalankan usaha ini dan ingin berbagi ilmu dengan ibu-ibu lainnya,” pungkasnya.
