Dalam laporan e-Conomy SEA 2024 yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company, GMV (gross merchandise value) dari ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai US$90 miliar (±Rp1.430 triliun) pada tahun 2024, mengukuhkan Indonesia sebagai pasar digital terbesar di Asia Tenggara. E-commerce diprediksikan menjadi penyumbang terbesar. SIRCLO pun akhir bulan lalu melalui rilis membagikan sejumlah tren e-commerce 2024 Indonesia dan proyeksi e-commerce 2025 Indonesia yang bisa menjadi masukan bagi bisnis.
Sektor e-commerce diperkirakan bertumbuh sebesar 11% dibandingkan sebelumnya sehingga pada tahun 2024 diprediksikan mencapai GMV sekitar US$65 miliar. Seiring perubahan gaya hidup masyarakat dan meningkatnya penetrasi internet di berbagai daerah, pertumbuhan e-commerce di tanah air pun diproyeksikan terus meningkat. Diestimasikan penetrasinya mencapai 34,89% pada tahun 2029. Tren ini diharapkan berkontribusi langsung terhadap ambisi pemerintah yang menargetkan ekonomi digital mencapai Rp4.531 triliun pada tahun 2030.
“Data internal kami mencatatkan peningkatan rata-rata jumlah transaksi daring sebesar 4,95% dan jumlah konsumen sebesar 6,8% sepanjang tahun 2024. Hal ini mencerminkan pertumbuhan e-commerce yang cenderung stabil, terlihat dari kebiasaan konsumen yang terus memanfaatkan kanal digital untuk berbelanja. Karena itu, guna mendorong pertumbuhan di tahun 2025, pelaku usaha perlu berfokus pada adaptasi dan inovasi perkembangan teknologi di kanal-kanal penjualan daring, seperti melalui optimalisasi video commerce serta menghadirkan pengalaman berbelanja yang berbasis omnichannel,” kata Brian Marshal (Founder dan CEO SIRCLO).
Terdapat empat tren e-commerce tanah air pada tahun 2024 yang dibagikan SIRCLO. SIRCLO menyebutkan tren-tren ini diperoleh berdasarkan data internal yang dihimpunnya sepanjang tahun bersangkutan. Sementara itu, ada dua proyeksi e-commerce tanah air untuk tahun 2025 yang dibagikan SIRCLO. SIRCLO juga memanfaatkan datanya dalam menghasilkan kedua proyeksi ini. Berikut adalah tren e-commerce Indonesia dan proyeksi e-commerce Indonesia ala SIRCLO tersebut.
Empat Tren E-commerce 2024 Indonesia
1. Ada Tiga Kategori Produk yang Mendominasi
Berdasarkan data internal SIRCLO, ada tiga kategori produk yang mencatatkan pertumbuhan transaksi daring tertinggi di tanah air pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, yakni FMCG (fast moving consumer goods) dengan pertumbuhan sebesar 90,45%, beauty & personal care dengan 62,07%, serta ibu dan anak dengan 35,52%.
Pertumbuhan FMCG menjadi salah satu indikator pergeseran gaya hidup masyarakat setelah pandemi COVID-19. Masyarakat makin mengandalkan kanal daring untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, pertumbuhan beauty & personal care didorong oleh tingginya kesadaran masyarakat terhadap perawatan diri melalui tren kecantikan seperti “skinnification”, pengaruh beauty influencer atau afiliator, serta banyaknya produk yang mengakomodasi berbagai kondisi kulit.
2. Transaksi Program “Double Day” Meningkat Setiap Bulannya
Program “double day” terus menjadi salah satu strategi pemasaran e-commerce yang paling dinantikan oleh konsumen. Menjadi salah satu momentum belanja terbesar dari tahun ke tahun, data internal SIRCLO mencatat bahwa jumlah transaksi saat program double day mengalami peningkatan sebesar 71% year-on-year. Hal ini berkat kuatnya perilaku konsumen dalam memanfaatkan tanggal-tanggal spesial untuk berbelanja secara daring.
Secara khusus, pertumbuhan pada jumlah transaksi selama rangkaian program double day tercatat stabil dari bulan ke bulan pada tahun 2024, yakni 9,2% untuk 10.10, 21,02% untuk 11.11, dan 18,68% untuk 12.12 dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan transaksi ini sebagian besar didorong oleh berbagai strategi promosi yang diterapkan oleh e-commerce dan merek, termasuk diskon, voucher cashback, flash sale, dan gratis ongkir.