Fondasi data yang tepat juga menjadi kunci untuk memaksimalkan ROI (return on investment) dari investasi AI. Organisasi perlu mengonsolidasikan data terstruktur dengan data tidak terstruktur untuk membangun pandangan terpadu tentang pelanggan mereka. Tanpa pendekatan data terpadu ini, AI tidak akan mampu menghasilkan keluaran yang akurat, kontekstual, dan dapat dipercaya.
3. Dari Indonesia, untuk Indonesia: Ekosistem AI Lokal yang Berkembang
AI sedang membawa salah satu revolusi teknologi terbesar dalam generasi kita. AI menciptakan layanan, peran, dan industri baru seperti halnya saat kemunculan smartphone dan aplikasinya. Bila kemunculan smartphone melahirkan ekosistem pengembang aplikasi yang dinamis, pertumbuhan AI kini mendorong lahirnya generasi baru pengembang AI.
Hal ini membuka jalan bagi inovasi dan memungkinkan talenta lokal Indonesia mengembangkan perkakas AI yang dirancang khusus untuk kebutuhan unik tanah air. Mereka misalnya bisa mengembangkan SLM (small language model) yang mendukung Bahasa Indonesia maupun model canggih yang menyelesaikan tantangan bisnis spesifik di industri tanah air.
Indonesia memiliki ekosistem perusahaan rintisan dan teknologi yang matang dengan rekam jejak yang kuat akan kesuksesan. Pertumbuhan industri AI di tanah air tidak hanya akan menarik lebih banyak investasi dari raksasa teknologi global, melainkan juga mempercepat inovasi di dalam negeri dan membuka peluang baru bagi tenaga kerja masa depan.
4. Agen AI Otonom Mengubah Model Layanan Tradisional dengan Layanan Berkualitas Tinggi
Di negara dengan biaya tenaga kerja yang relatif rendah seperti halnya Indonesia, bisnis seringkali menambah jumlah staf layanan sebagai solusi cepat untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Namun, peningkatan jumlah tenaga kerja tidak selalu berdampak secara langsung terhadap penyelesaian masalah maupun kepuasan pelanggan secara keseluruhan.
Agen AI otonom menawarkan pendekatan yang lebih baik. Agen AI otonom bisa menangani permintaan secara otomatis dan meningkatkan interaksi pelanggan dengan cara yang lebih dari sekadar menambah kapasitas. Agen AI otonom tidak hanya meningkatkan efisiensi, melainkan menghadirkan layanan pelanggan dengan kualitas tinggi. Agen AI otonom memanfaatkan data secara real-time untuk memberikan dukungan yang kontekstual, mengambil keputusan, dan bertindak sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Ambil contoh bandara Heathrow di London — salah satu bandara tersibuk di dunia dengan rata-rata 1.300 penerbangan setiap hari — yang mengalami lonjakan wisatawan internasional selama musim liburan. Dengan menggunakan agen AI otonom, Heathrow dapat mengakses data real-time dari basis pengetahuan dan informasi penerbangan untuk menjawab ribuan pertanyaan wisatawan secara instan dan simultan. Wisatawan tidak perlu menelusuri halaman FAQ (frequently asked question) atau menunggu dalam antrean layanan pelanggan bandara.
5. Agen AI Mendefinisikan Ulang Pekerjaan, Memberdayakan Karyawan untuk Fokus pada Peran Strategis
Agen AI mengotomatiskan tugas-tugas repetitif dan menyita waktu dus memungkinkan karyawan untuk berfokus pada pekerjaan bernilai tinggi yang mendorong inovasi dan pertumbuhan. Perubahan lanskap ini membuka peluang bagi tenaga kerja untuk mengembangkan keterampilan baru dan mengambil peran yang lebih strategis.
Seiring dengan makin terintegrasinya agen-agen AI dalam operasional bisnis, para karyawan perlu untuk membangun kompetensi dalam mengelola dan mengoptimalkan agen-agen AI. Para karyawan juga akan berperan dalam melatih agen-agen AI dengan wawasan industri yang mereka miliki agar bisa memberikan dampak bisnis yang maksimal. Dengan menggabungkan keahlian manusia dan AI, perusahaan dapat membangun tenaga kerja yang lebih optimal.