Pokémon GO beberapa hari lalu di Jakarta memastikan akan terus menghadirkan inovasi di tanah air. Pokémon GO mengatakan akan menghadirkan beberapa lokalisasi konten. Begitu pula perihal dukungannya terhadap komunitas Pokémon GO di Indonesia yang akan terus diberikan. Apalagi pada tahun 2023 ini sudah terdapat puluhan ribu pengikut komunitas Pokémon GO di tanah air.
Meskipun tidak sepopuler saat diluncurkan dulu, Pokémon GO tetap gim mobile populer. Memang tidak terdapat data resmi dari Niantic sang penerbit Pokémon GO, tetapi menurut ActivePlayer, pada awal Juli 2023 terdapat sekitar 79 juta pemain bulanan Pokémon GO di dunia. Tidak terdapat informasi mengenai jumlah pemain di Indonesia. Namun, Niantic menyebutkan ada 61.000 pengikut komunitas. Inovasi dan dukungan yang dimaksud tentu membantu mempertahankan maupun meningkatkan popularitas bersangkutan.
“Pada tahun 2023 ini, Komunitas Pokémon GO Indonesia terdiri dari lebih dari 100 grup aktif dengan 61.000 pengikut yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen pengembang Pokémon GO yakni Niantic, Inc. untuk membawa pengalaman nostalgia Pokémon ke dunia nyata melalui Pokémon GO, dengan memanfaatkan teknologi AR berbasis lokasi untuk memungkinkan interaksi antara pemain dan membentuk komunitas global,” ujar Refael Siregar (Country Manager of Emerging Market of Niantic, Inc.).
Pokémon GO menambahkan bahwa konsep permainannya dirancang untuk mendorong partisipasi aktif para pemainnya dalam kegiatan di luar rumah, eksplorasi, dan interaksi dengan lingkungan sekitar. Hal tersebut ditengarai menarik banyak minat masyarakat tanah air untuk memainkannya. Sejalan dengan itu, Pokémon GO juga secara rutin menyelenggarakan Community Day (Hari Komunitas) di dunia maupun di berbagai kota di Indonesia.
Pokémon GO pun mengeklaim sebagai sebagai gim mobile yang tak hanya populer melainkan juga menguntungkan di Indonesia, dan hal itu tercermin dari kolaborasi dengan merek-merek ternama tanah air. Beberapa di antaranya adalah Telkomsel, Chatime, ShopeePay, dan Indomaret. Pokémon GO menyebutkan ke depannya masih banyak kerja sama lainnya yang akan segera diumumkan.

Merupakan salah satu gim yang mempopulerkan AR (augmented reality), Pokémon GO terus mengembangkan fitur AR dalam aplikasi, termasuk mode AR+ yang memungkinkan Pokémon muncul di lingkungan nyata pengguna lewat layar smartphone. Pokémon GO menyoroti pula pasar peranti lunak AR yang menurut Statista diperkirakan akan terus bertumbuh dengan CAGR (compound annual growth rate) 10,83% sampai tahun 2027 hingga mencapai US$164,3 juta. Pada tahun 2023 ini besarnya diperkirakan US$108,9 juta.
Adapun lokalisasi konten yang akan dihadirkan Pokémon GO adalah ciri khas Bangsa Indonesia seperti budaya di tanah air ke dalam aplikasinya. Sementara, dukungan terhadap komunitas di Indonesia, Pokémon GO akan terus meningkatkan terobosan baru yang relevan lewat aktivitas komunitas yang dimaksud. Namun, Pokémon GO belum memberikan contoh-contohnya secara spesifik, baik lokalisasi konten maupun aktivitas komunitas.
“Ke depannya, kami akan terus meningkatkan terobosan baru yang relevan lewat aktivitas komunitas Pokémon GO Indonesia. Selain itu, nantikan beberapa lokalisasi konten di mana kami akan mengintegrasikan ciri khas bangsa seperti seni budaya Indonesia ke dalam aplikasi Pokémon GO. Semua ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk memperkuat dan mengembangkan solidaritas serta meningkatkan pengalaman bermain,” tutup Refael Siregar.