Evolusi Teknologi Smart Video dan Edge

Bahkan untuk solusi yang menggunakan kamera keamanan standar, chipset yang disempurnakan dengan AI dan GPU tambahan masih digunakan di NVR (network video recorder), peralatan analitik video, dan edge gateway untuk mengaktifkan fungsi AI tingkat lanjut dan analisis DL. Dengan berkembangnya firmware NVR dan arsitektur sistem operasi untuk menambahkan kemampuan tersebut ke perekam utama, penyimpanan data pun harus mampu menangani beban kerja yang jauh lebih besar. Sebagai contoh, ada kebutuhan untuk menyimpan beberapa rekaman kamera (misalnya dari sudut berbeda). Alhasil, metadata yang diambil dari AI dan data referensi untuk pencocokan juga harus bisa disimpan.

4. Era Cloud Belum Berakhir

Sebagian besar proses analitik dan DL untuk smart video saat ini dilengkapi dengan peralatan analitik video terpisah atau di cloud. Demikian pula, kehadiran IoT (internet of things) yang lebih luas yang menggunakan data sensor di luar video, juga memanfaatkan kekuatan DL di cloud untuk menciptakan AI yang lebih efektif dan lebih cerdas.

Demi mendukung beban kerja baru ini, cloud telah mengalami transformasi. Prosesor jaringan saraf dalam cloud telah mengadopsi penggunaan klaster GPU masif atau FPGA (field programmable gate array) khusus. Baik GPU dan FPGA memproses ribuan jam video pelatihan dan data berukuran petabyte.

Aktivitas cloud ini masih memerlukan penyimpanan khusus dan tangguh: beban kerja ini bergantung pada kapabilitas kapasitas tinggi HDD yang dikhususkan untuk kebutuhan skala masif (enterprise-class) dan perangkat, platform, atau array SSD enterprise yang berkinerja tinggi.

5. Mengubah Tatanan Lama dengan 5G

Akses internet telah mendorong skalabilitas dan kemudahan instalasi yang menyebabkan meledaknya adopsi kamera untuk keperluan keamanan dan surveillance. Sayangnya, hal itu hanya dapat terjadi jika infrastruktur LAN dan WAN sudah ada. Namun, kehadiran 5G akan mengubah cara lama ini.

Teknologi 5G akan meringankan hambatan penerapan dan memungkinkan lebih banyak opsi berhubung kamera dapat dipasang dan digunakan dengan mudah di lokasi metropolitan. Dengan kemudahan ini, muncul skalabilitas baru yang lebih besar, yang meningkatkan tingkat penetrasi dan mendorong kemajuan lebih lanjut dalam desain kamera dan cloud.

Misalnya, kamera modern kini dapat berdiri sendiri, tidak lagi bergantung pada jaringan lokal berhubung menggunakan konektivitas langsung ke cloud terpusat. Kamera baru yang siap mengadopsi 5G sedang dirancang untuk memuat dan menjalankan aplikasi pihak ketiga yang dapat menghadirkan kemampuan yang lebih luas. Dengan kecanggihan 5G, smart video akan terus berevolusi tanpa hambatan.

Di sisi lain, dengan otonomi yang lebih besar, muncul kebutuhan akan penyimpanan yang lebih dinamis untuk kamera ini, misalnya memiliki kombinasi daya tahan, kapasitas, kinerja, dan efisiensi daya baru untuk dapat menangani variabilitas fungsi yang digerakkan oleh aplikasi.

WD Purple Pro hadir dengan kapasitas 22 TB dan teknologi OptiNAND. (Gambar: dok. Western Digital)

Arsitektur Edge yang Baru

Masa depan smart video memang menarik, tapi juga kompleks. Perubahan arsitektur sedang berjalan untuk menangani beban kerja baru dan mempersiapkan kemampuan yang lebih dinamis di edge dan poin akhir. Pada saat yang sama, analitik DL terus berkembang di backend dan cloud.

Ketika video berbasis AI berkembang, penting untuk memahami bagaimana arsitektur di belakangnya beroperasi. Memahami perubahan beban kerja — baik di kamera, perekam, atau cloud — sangat krusial untuk memastikan bahwa setiap perubahan arsitektur baru dilengkapi dengan inovasi berkelanjutan dalam penyimpanan data.

Salah satu inovasi penyimpanan data yang dirancang untuk menangani masa depan smart video adalah HDD WD Purple Pro dari Western Digital. Dengan teknologi OptiNAND dan kapasitas tertinggi di industri surveillance sebesar 22 TB, HDD WD Purple Pro menghadirkan kapasitas besar dalam HDD kelas enterprise untuk server analitik video, AI, dan sistem DL untuk mengeluarkan hasil berbasis data. WD Purple Pro dioptimalkan untuk menangani hingga 64 kamera HD single stream, dan juga 32 AI stream secara bersamaan. Fleksibilitas ini memungkinkan pengguna untuk meningkatkan solusi smart video demi memenuhi kebutuhan yang terus berubah. Selain itu, teknologi AI AllFrame khusus mendukung hingga 32 AI stream untuk analitik DL di dalam sistem sambil mengurangi frame drop.

Teknologi penyimpanan data tidak hanya harus mengimbangi permintaan smart video yang sudah berkembang, tetapi mereka juga harus mengaktifkan dan mendorong kemampuan baru dan penggunaan yang cerdas. Seiring dengan kapasitas smart video yang terus meningkat, kompleksitas penyimpanan data pendukungnya pun tidak boleh dilupakan.