Evolusi Teknologi Smart Video dan Edge

Pada tahun 2025, pasar global kamera untuk video surveillance alias CCTV diperkirakan akan tumbuh mencapai hampir US$50 miliar, menurut data IDC. Seiring dengan meningkatnya tren smart video, yang dibarengi dengan peningkatan penggunaan AI (artificial intelligence), hal ini akan mendorong pengembangan arsitektur data di edge.

Kemampuan AI terbukti sangat baik dalam mengeksekusi tugas-tugas spesifik dalam skala kecil. Namun, kehadirannya bukan bertujuan untuk melatih teknologi cara berpikir seperti manusia, melainkan melatih komputer untuk bisa menangkap, menganalisis, dan mempelajari dunia dengan cara yang cepat dan akurat.

Keunggulan terbesar AI adalah kemampuannya untuk menjalankan fungsi komputasi — seperti pengenalan objek, deteksi gerakan, dan pelacakan atau penghitungan objek/orang — dan memanfaatkannya dalam kondisi yang tepat. Karena itu, tidak heran jika sebentar lagi kita akan menyaksikan penggabungan teknologi smart video, AI, dan data sensor di berbagai sektor industri.

Studi Kasus Skala Besar

Smart video adalah kunci dari sistem keamanan dan surveillance alias pengawasan di dunia modern. Namun, harus diakui bahwa pengaplikasiannya makin meluas ke fungsi lainnya, seperti untuk keperluan medis, analisis olahraga, pabrik, manajemen lalu lintas, bahkan drone yang digunakan untuk mengawasi lahan pertanian.

Kemajuan teknologi membuat penggunaan smart video makin cerdas. Misalnya dalam smart city, kamera dan AI akan menganalisis pola di jalan raya dan mengatur lampu lalu lintas agar bisa memperlancar arus kendaraan, mengurangi kemacetan dan polusi, serta meningkatkan keselamatan pejalan kaki. Contoh lainnya adalah smart factory, AI bertugas untuk mendeteksi kekurangan dalam lini produksi dan memperbaikinya secara real-time untuk mengurangi kesalahan. Penggunaan smart camera bisa menjadi sangat efektif dalam skenario ini, karena mampu memberikan jaminan kualitas, menekan biaya operasional melalui otomatisasi, serta mendeteksi kesalahan lebih dini.

Pasar global kamera CCTV diperkirakan akan tumbuh mencapai hampir US$50 miliar pada tahun 2025. (Gambar: dok. Western Digital)

Perubahan di Edge

Perkembangan smart video berjalan seiring dengan kemajuan teknologi dan infrastruktur data lainnya, seperti 5G. Saat teknologi ini bersatu, mereka memengaruhi arsitektur edge, dan membutuhkan penyimpanan data yang lebih canggih. Berikut ini adalah beberapa tren penyimpanan data yang akan terus berkembang:

1. Kebutuhan Volume Penyimpanan Berskala Besar akan Meningkat

Makin banyak kamera yang digunakan, makin banyak pula data yang perlu disimpan dan dianalisis — serta dipakai untuk melatih AI. Pada saat yang sama, kamera zaman sekarang telah mendukung resolusi lebih tinggi (4K dan seterusnya). Makin detail dan tajam video tersebut, makin banyak insight yang bisa diambil untuk mempertajam algoritma AI. Selain itu, kamera modern tidak hanya mentransmisikan aliran video utama, tapi juga aliran bit rate rendah yang cocok untuk pemantauan bandwidth rendah dan pencocokan pola AI.

Tantangan utama dari sistem kamera ini adalah mereka harus selalu aktif/menyala, terutama karena banyak smart camera yang digunakan untuk keperluan keamanan, sehingga mereka harus menyala 24 jam sehari, 365 hari setahun, sesuai perannya.

Melihat hal tersebut, teknologi penyimpanan data harus mampu mengimbangi kebutuhan yang ada. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan teknologi transfer data dengan cepat, untuk memastikan perekaman video berkualitas tinggi. Selain itu, teknologi penyimpanan pada kamera yang dapat memberikan daya tahan dan keandalan menjadi makin penting, dibandingkan dengan teknologi penyimpanan di pusat data jarak jauh.

2. Variasi Tempat Penggunaan

Sektor keamanan tidak hanya bergantung pada data visual. Kini, kamera modern punya banyak tipe dan output data yang makin beragam. Peletakannya pun bervariasi — mulai dari di atas gedung, di dalam kendaraan, di drone, atau di atas bel pintu.

Lokasi dan form factor dari kamera pintar memengaruhi teknologi penyimpanan yang diperlukan. Akses ke kamera perlu dipertimbangkan — apakah kamera akan dipasang di atas gedung pencakar langit? Atau mungkin di tengah hutan? Lokasi-lokasi tersebut harus berhadapan dengan variasi suhu yang ekstrem. Semua kemungkinan ini perlu dipertimbangkan untuk memastikan perekaman video bisa tetap andal dan bertahan lama tanpa tersendat.

3. Chipset AI

Dengan makin canggihnya kamera, makin banyak keputusan yang dibuat secara real-time di tahap edge. Chipset baru akan hadir untuk kamera yang memiliki kemampuan AI yang lebih baik, dan chipset yang lebih canggih menawarkan pemrosesan jaringan yang kompleks untuk analitik DL (deep learning) pada kamera. AI akan menjadi makin cerdas dan serba bisa.

Seiring dengan perkembangan inovasi kamera, diharapkan bahwa proses DL — yang membutuhkan kumpulan data video besar supaya efektif — bisa dimasukkan ke dalam kamera juga, sehingga mendorong kapasitas penyimpanan di kamera untuk turut diperbesar.